Senin, 08 Februari 2010

Juragan ageung!

Banyak cerita mengenai perilaku juragan kontrak baheula, mulai yang humanis, feodal dan por....on.
Dahulu kalau mau lewat ke halaman rumah juragan Ageung, pasti lewat jalan hideung/jalan aspal. Nah di jalan hideung itu diberi tanda garis melintang jalan, garis yang pertama kalau yang naik sepeda harus turun, garis yang kedua yang memakai totopong, tutup kepala harus dibuka dan sambil agak membungkuk melewati rumah juragan ageung sampai garis yang ketiga totopong baru bisa dipakai lagi dan pada garis yang keempat yang naik sepeda bisa menaiki sepedanya lagi. Lucunya dirumah juragan ageung itu tidak ada siapa2, karena juragan Ageung sedang ada di Batavia atau Nederland sedang yang ada dirumah kalau tidak jongos.........ya si Doggie anjing herdernya. Lumayan menghormat mang jongos, bukan anjing lho!

Ada pula yang penyayang binatang, dihalaman rumahnya dipelihara berbagai binatang seperti burung dan rusa. Kalau jam2 makan si rusa itu sudah mengerti dan akan mendekati rumah, karena juragan ageung pasti akan memberi makan hewan2 tsb.ditemani tukang kebun.
Waktu mengontrol kebun, kalau menemukan anak burung yang jatuh, pasti akan menyuruh siapa saja yang ada didekatnya untuk mengembalikan anak burung itu kesarangnya dan diberi persen uang. Nah, kebaikan juragan ini dimanfaatkan anak2. Bila tahu juragan akan lewat, maka diperjalanan akan dicegat dan sambil pura2 nangis akan diperlihatkan anak burung tsb.
"Seh barudak eta manuk uihkeun deui kana sayangna. Karunya!" kata juragan sambil memberi uang kepada anak2 tsb. Juragan berlalu anak2 bersorak dapat uang dan akan berulang lagi pada hari lainnya. Dasar barudak, berani ngibulin juragan.

Anak burung jatuh dari sarangnya, adalah mungkin, karena lingkungan pada waktu itu tetap dijaga. Selain kebun teh, hutan2 cadangan masih dipelihara pohon2 masih dibiarkan tumbuh, sehingga suasana lingkungan rindang sehingga populasi burung tetap terjaga. Tidak jarang ayam kasintu, cangehgar ; ayam hutan bersatu dengan ayam kampung. Kokok ayam hutan dan suara burung akan menghiasi lingkungan kebun sepanjang hari.
Sumber2 air dijaga dan dipelihara, pohon2 sekelilingnya dibiarkan tumbuh ranting2nyapun dilarang diambil. Jangan heran pada waktu itu pemeo beredar dimayarakat:" Awas jangan ambil kayu bakar disana.......angker........banyak ularnya", sekedar untuk menjaga lingkungan.Dan dipercaya oleh masyarakat, bagaimana sekarang????

Adapula perilaku juragan yang nyeleneh. Beliau ini kalau mau marah pasti minta maaf dulu. Padahal orangnya tinggi besar suara marahnya keras dan melengking: " Seh Agum hapunten juragan bade bendu". Barulah beliau mengutarakan kemarahannya, karena tidak setuju dengan hasil kerja kita. Tak jarang pula kalau sudah marah memberi serutu! Tiap saat saja marah Meneer!!!

Banyak pula juragan2 ini tidak membawa isterinya ke Onderneming, kalau tidak di negeri Belanda di Batavia isteri2nya ditempatkan, jadi dia sendirian di kebun. Atau mereka2 yang masih bujangan. Nah juragan2 ini yang suka usil dengan buruh-buruh wanita baik pemetik maupun pabrik/sortasi.
Bagi mereka suatu kebanggaan kalau kaanggo oleh juragan. Mereka akan senang kalau disuruh ke gedung; rumah juragan, karena pulangnya pasti diberi uang atau pakaian. Apa yang dikerjakan dirumah juragan? Entahlah hanya mereka yang tahu.

Kalau mengontrol kebun seperti biasa dengan pakaian lengkap. Topi juragan, stelan seperti safari, sepatu jangkung, tidak lupa jas hujan dan teteken/iteuk/tongkat tangan, tongkat serba guna selain untuk memukul binatang seperti ular atau untuk menahan badan kalau jalan licin.
Seperti biasa kalau sudah sampai ketempat pekerja tanya berapa buruh yang hadir, berapa kira2 dapat pucuk hari ini . Biasanya juragan punya pemetik favorit. Mandor siap2 saja kalau juragan sudah menanyakannya. Juragan akan menjauh dari kumpulan buruh lainnya menuju kebatas kebun/ dangdang dan dengan sigap si mandor akan menyuruh pemetik favoritnya itu untuk mendekati juragan. Apa yang terjadi hanya mereka yang tahu yang pasti jas hujan sangat berjasa.
Atau juragan akan pura2 ketinggalan tongkatnya dan si mandor sudah tahu si favorit itu yang harus mengantarkannya ke gedung. Besoknya si mandor akan dapat persenan dari si pemetik.

Jangan salah itu dahulu jaman meneer.

1 komentar: