Rabu, 10 Februari 2010

Cerita hantu????

Cerita tentang hantu?? Perkebunan gudangnya. Mau hantu di kebun,hantu di rumah, hantu di pabrik, hantu di bengkel. Lengkaplah asal percaya saja.
Tiap blok kebun punya cerita sendiri-sendiri. Ada blok kebun yang tidak boleh ribut atau ada pula blok kebun yang tidak boleh menyebut harimau/maung, harus nyebut leuleusan atau tidak boleh menyebut kucing nanti akan lebih banyak lagi kucing yang kelihatan.
Waktu metik di blok kebun Pasir Angin ada Legok Haji. Nah disini tidak boleh ribut harus tenang dan tertib. Begitulah pemetik tanpa sadar mereka sudah pada ribut ada yang ngahariring, ada yang berteriak-teriak agar sama2 menuju kelamping untuk memetik, ada pula yang sedang bercerita cerita di radio tadi malam. Pokoknya ribut saja ditempat metik tsb.
Tiba2 ada pemetik yang berteriak-teriak dan menjerit-jerit, rupanya dia kesurupan,kemasukan setan. Mandor sewot marah2:" Ceuk aing oge ulah garandeng, teu ngagugu. Ngambek tah eyang haji". kata saya juga jangan ribut, tidak menurut, jadi Eyang Haji marah. Untungnya saya punya mandor besar yang sedikit punya ilmu. Setelah berkomunikasi dengan pemetik, baca2 jampi, achirnya si pemetik itu siuman dan sadar kembali.
Saya tanya sama mandor besar ada apa dan mengapa? Dengan enteng mandor besar menjawab:
"Dia kesiangan lupa makan pagi. Salatri".

Secara periodik ibuku suka datang kerumahku. Aku masih bujangan dan menempati rumah cukup luas,ada 3 kamar tidur,dapur, kamar mandi 2, ruang tamu menyatu dengan ruang keluarga dan ruang makan. Rumahku dari lantai papan, sehingga kalau berjalan akan kedengaran duk...duk...duk. Apalagi aku suka pakai sepatu kebun yang ada pakunya.
Seperti biasa aku pagi2 sudah berangkat kerja meninggalkan ibuku sendiri dirumah ditemani pembantu rumah. Hari itu karena kesibukanku tidak pulang istirahat, nanti saja sekalian pulang karena ada ibuku. Waktu aku pulang ibuku bertanya, apakah aku tadi pulang dulu ke rumah?
Ada apa mak? Dikiranya aku yang pulang, karena waktu ibuku didapur terdengar seperti yang membuka pintu dan terdengar seperti orang yang berjalan.....duk....duk....duk.
Aku tanya sama ibuku, jam berapa? Jawabnya jam 11.00! Pantas tadi aku dikebun ingat kerumah terus, ingat ada ibuku dirumah, jadi yang datang tadi itu hayalanku, bukan juragan Boscha. Hahhaha!!!

Malam minggu aku bermaksud menginap di rumah kang Kosasih, karena dia masih bujangan, sudah jadi Employe Kebun jadi sudah menempati rumah sendiri. Dari rumahku aku ikut kang Kosasih naik motor Sparta, belum ada Honda-Hondaan menuju kerumahnya. Sore itu hujan mengguyur seluruh kebun, sehingga aku agak terlambat menuju rumah kang Kosasih, menunggu hujan reda dulu. Baru menjelang malam hujan reda dan aku bersama kang Kosasih berboncengan naik motor. Aku yang dibonceng sehingga bebas melihat kedepan, karena kiri kanan dan belakang gelap, tidak ada kendaraan lain kecuali motor kang Kosasih itu. Habis hujan, dikanan kiri gelap, aspal bekas tersiram hujan yang tersorot lampu motor menimbulkan asap yang membayangkan sensasi tersendiri. Dari jauh kelihatan sekelebat seperti orang yang berjalan berkerudung sarung , aku katakan kepada kang Kosasih: " Awas orang Kang, kasih dim! Jelas sekali orang itu dari jauh, motor makin dekat....makin dekat.......sekejap orang itu ....hilang. Kemana larinya jalan didepan kelihatan jelas!
Jangan,jangan! Sesampainya dirumah kang Kosasih, malam itu juga dipanggil mang IUN Mandor Besarnya kang Kosasih. Orangnya sudah tua dan sudah lama bekerja disana bisa dibilang dia itu arsip nya untuk daerah itu. Dia akan tahu segala hal yang terjadi disana. Benar saja setelah aku tanya Ada apa dikebun blok itu? Maka jawabnya" Iya Gan; aku dipanggil Juragan,padahal umurku baru 20 tahun, diblok kebun itu si Salim katinggang pangpung tangkal saninten dugi ka maot sapadaharita! si Salim tertimpa ranting pohon saninten sampai meninggal. Pantas saja! Jadi yang tadi itu arwahnya mang Salim, Semoga diterima disisiMU ya Allah!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar