Minggu, 28 Februari 2010

LONGSOR.....LONGSOR

Longsor...longsor........longsor dimana-mana longsor. Yang terachir dan dan menggemparkan, sehingga ditinjau oleh bapak Wakil Presiden longsor di Ciwidey, tepatnya di Perkebunan Dewata.
Dengar longsor jadi ingat kejadian tahun 1970. Tepatnya di Perkebunan Pasir Yunghuhn, Pangalengan. Perkebunan Pasir Yunghuhn termasuk Perusahaan Perkebunan Antan IX pada waktu itu, sekarang sudah termasuk Perkebunan Purbasari, P.T.Perkebunan Nusantara VIII. Perkebunan Pasir Yunghuhn terletak berdampingan dengan Rumah Sakit Pasir Yunghuhn.
Kejadiannya pada bulan Maret/April 1970 hari Minggu. Sejak Jumat sore hujan mengguyur terus sampai hari Sabtu siang. Pada hari Minggu itu ada pertandingan Sepak bola antara Perkebunan Pasir Yunghuhn dengan Perkebunan Santosa. Jadi yang ada di Perkebunan hanyalah karyawan Pabrik dan karyawan tehnik yang terkait dengan Pabrik. Yang lainnya jadi bobotoh bertanding sepak bola di lapang Babakan.
Pada waktu itu aku jadi Kepala Pabrik, jadi aku siap ditempat kerja. Rencananya hari itu, pada waktu istirahat aku akan melayat kerumahnya Mandor Besar yang mengundangku dengan istri untuk syukuran kelahiran cucunya. Seperti kebiasaanku waktu istirahat adalah untuk makan bersama istri, demikian pula waktu itu aku sedang makan berdua dengan istri, baru saja makan dua sendok, tiba2 datanglah Mandor Besar, sambil terengah-engah dan bicara hanya....pabrik.......pabrik.......pabrik. Ada apa Pabrik, tanyaku. Pabrik...pabrik, mesin-mesin, longsor...longsor.......karyawan bubar, jawabnya terengah-engah tidak ngerti apa yang dikatakannya. Baiklah tenang dulu, ada apa! Setelah agak tenang barulah dia berkata, bahwa di Babakan, perumahan karyawan Pabrik dan tehnik longsor dan karyawan pada bubar, sedangkan mesin2 pengolahan masih jalan. Tanpa ba bu lagi aku langsung menuju Pabrik dan sebenarnyalah para karyawan sudah tidak ada sedangkan mesin2 masih berjalan termasuk ketel uap pembangkit listrik untuk Pabrik. Secara otomatis saya dan mandor besar mematikan mesin2 yang masih berjalan, mulai dari mesin pengering padahal ada 4 buah, terus ke mesin2 giling, mesin2 sortasi dan lain2nya. Tingallah ketel uap, walaupun ada petugas teknik, tapi mereka kalang kabut, karena biasanya kalau akan mematikan ketel uap, biasanya dikeluarkan dulu tekanannya/ ablas, sedangkan suara ablas itu bisa terdengar sampai ke Wanasuka yang jaraknya hampir 2 kilo meter, bisa2 karyawan lebih panik lagi, maka secara perlahan-lahan dikeluarkan tekanannya dan membutuhkan waktu. Setelah selesai mematikan mesin2, barulah saya menuju melihat longsor yang tidak berapa jauh dari Pabrik, paling-paling hanya 10 meter dari ujung pabrik. Masya Allah, Innalillahi, Allahu Akbar, perumahan karyawan sudah terseret longsor, tinggalah merupakan jurang yang dalam, tidak ada apa2 di atasnya hanya tanah yang merah.
Selain perumahan, tempat tersebut ada pula kolam2 ikan karyawan yang biasanya pada hari libur, minggu tempat rekreasi memancing ataupun menata kolam2 tersebut. Untunglah pada hari itu ada pertandingan sepak bola antara Perkebunan Pasir Yunghuhn dan Perkebunan Santosa di Lapang Babakan Malabar. Kalau saja....kalau saja tidak ada pertandingan sepak bola korban akan jauh lebih banyak. Korban yang tercatat pada waktu itu ada 13 orang, terdiri dari karyawan dan keluarga karyawan dan karyawan Rumah sakit Pasir Yunghuhn.
Allah maha besar,Allah maha penyayang, seharusnya aku dan istriku pada waktu itu kerumah mandor besar untuk menghadiri syukuran cucunya dan rumah mandor besar itu persis menghadap tempat yang longsor dan itupun sebagian teras depannya terbawa longsor. Bisa dibayangkan kalau saya jadi kerumah Mandor Besar, padahal istriku sedang bulan alaeun, sedang hamil tua oleh anakku yang pertama.
Pada hari itupun teridentifikasi dan telah ditemukan 7 orang dan langsung dimakamkan di pemakaman umum di Perkebunan Pasir Yunghuhn.
Longsoran itu menutup aliran sungai Cilaki kecil dan aliran sungai ini menuju ke Cilaki yang menjadi sumber air untuk pembangkit listrik Perkebunan Malabar. Sebelum menuju ke Pembangkit listrik aliran sungai itu masuk dulu kekolam penyaringan, untuk menahan kotoran kotoran seperti sampah, batang2 kayu terbawa ke pembangkit listrik dan ditempat itupun ditemukan korban tersangkut di saringan tsb. dan merupakan keluarga dari karyawan Perkebunan Pasir Yunghuhn dan dimakamkan di makam Perkebunan. Padahal jarak dari tempat longsor ke Sentral Cilaki/ Pembangkit listrik cukup jauh lebih dari 10 km.
Melihat kondisis longsoran yang tak mungkin korban ditemukan, maka atas kesepakatan bersama dengan keluarga korban, maka ditempat yang datar ditempat longsor kami membuat makam sebanyak korban yang belum ditemukan dengan upacara layaknya kita memakamkan.
Begitu ada berita ditemukan lagi korban di sungai Cilaki, tersangkut dibebatuan,maka makam tsb. dianggap tidak ada dengan mencabut nisannya.
Gara-gara longsor itu, setelah diteliti dari bagian Geologi, maka pada bual Juli 1970 Pabrik Perkebunan Pasir Yunghuhn ditutup. Semoga arwah para korban longsor di Pasir Yunghuhn diterima segala amal perbuatannya. Amin.
Kejadian aneh dimana pada waktu itu mana sudah menjelang sore dan kami2 sudah kecapaian dari pagi mencari-cari korban ditempat longsor dengan peralatan apa adanya dan sedang mengobrol membicarakan longsor didepan Pabrik, tiba2 ada seorang ibu yang kemasukan dan menyuruh kami untuk mencari anaknya yang masih balita dan menunjukan tempatnya didaerah longsor, maka kamipun segera berangkat lagi kebawah disertai dengan si ibu itu dan disuatu tempat si ibu itu menunjuk-nunjuk kebawah dan dengan serta merta kamipun mencari-cari ditimbunan tanah dan Allah maha besar ditempat yang ditunjuk si ibu itu didapatkan putranya yang masih balita sudah dalam keadaan meninggal. Semoga pak Daman Soleh masih mengingatnya karena beliaulah yang mengangkat balita tsb. dari reruntuhan pintu rumah yang terbawa longsor.Allahu Akbar.

Rabu, 10 Februari 2010

Cerita hantu????

Cerita tentang hantu?? Perkebunan gudangnya. Mau hantu di kebun,hantu di rumah, hantu di pabrik, hantu di bengkel. Lengkaplah asal percaya saja.
Tiap blok kebun punya cerita sendiri-sendiri. Ada blok kebun yang tidak boleh ribut atau ada pula blok kebun yang tidak boleh menyebut harimau/maung, harus nyebut leuleusan atau tidak boleh menyebut kucing nanti akan lebih banyak lagi kucing yang kelihatan.
Waktu metik di blok kebun Pasir Angin ada Legok Haji. Nah disini tidak boleh ribut harus tenang dan tertib. Begitulah pemetik tanpa sadar mereka sudah pada ribut ada yang ngahariring, ada yang berteriak-teriak agar sama2 menuju kelamping untuk memetik, ada pula yang sedang bercerita cerita di radio tadi malam. Pokoknya ribut saja ditempat metik tsb.
Tiba2 ada pemetik yang berteriak-teriak dan menjerit-jerit, rupanya dia kesurupan,kemasukan setan. Mandor sewot marah2:" Ceuk aing oge ulah garandeng, teu ngagugu. Ngambek tah eyang haji". kata saya juga jangan ribut, tidak menurut, jadi Eyang Haji marah. Untungnya saya punya mandor besar yang sedikit punya ilmu. Setelah berkomunikasi dengan pemetik, baca2 jampi, achirnya si pemetik itu siuman dan sadar kembali.
Saya tanya sama mandor besar ada apa dan mengapa? Dengan enteng mandor besar menjawab:
"Dia kesiangan lupa makan pagi. Salatri".

Secara periodik ibuku suka datang kerumahku. Aku masih bujangan dan menempati rumah cukup luas,ada 3 kamar tidur,dapur, kamar mandi 2, ruang tamu menyatu dengan ruang keluarga dan ruang makan. Rumahku dari lantai papan, sehingga kalau berjalan akan kedengaran duk...duk...duk. Apalagi aku suka pakai sepatu kebun yang ada pakunya.
Seperti biasa aku pagi2 sudah berangkat kerja meninggalkan ibuku sendiri dirumah ditemani pembantu rumah. Hari itu karena kesibukanku tidak pulang istirahat, nanti saja sekalian pulang karena ada ibuku. Waktu aku pulang ibuku bertanya, apakah aku tadi pulang dulu ke rumah?
Ada apa mak? Dikiranya aku yang pulang, karena waktu ibuku didapur terdengar seperti yang membuka pintu dan terdengar seperti orang yang berjalan.....duk....duk....duk.
Aku tanya sama ibuku, jam berapa? Jawabnya jam 11.00! Pantas tadi aku dikebun ingat kerumah terus, ingat ada ibuku dirumah, jadi yang datang tadi itu hayalanku, bukan juragan Boscha. Hahhaha!!!

Malam minggu aku bermaksud menginap di rumah kang Kosasih, karena dia masih bujangan, sudah jadi Employe Kebun jadi sudah menempati rumah sendiri. Dari rumahku aku ikut kang Kosasih naik motor Sparta, belum ada Honda-Hondaan menuju kerumahnya. Sore itu hujan mengguyur seluruh kebun, sehingga aku agak terlambat menuju rumah kang Kosasih, menunggu hujan reda dulu. Baru menjelang malam hujan reda dan aku bersama kang Kosasih berboncengan naik motor. Aku yang dibonceng sehingga bebas melihat kedepan, karena kiri kanan dan belakang gelap, tidak ada kendaraan lain kecuali motor kang Kosasih itu. Habis hujan, dikanan kiri gelap, aspal bekas tersiram hujan yang tersorot lampu motor menimbulkan asap yang membayangkan sensasi tersendiri. Dari jauh kelihatan sekelebat seperti orang yang berjalan berkerudung sarung , aku katakan kepada kang Kosasih: " Awas orang Kang, kasih dim! Jelas sekali orang itu dari jauh, motor makin dekat....makin dekat.......sekejap orang itu ....hilang. Kemana larinya jalan didepan kelihatan jelas!
Jangan,jangan! Sesampainya dirumah kang Kosasih, malam itu juga dipanggil mang IUN Mandor Besarnya kang Kosasih. Orangnya sudah tua dan sudah lama bekerja disana bisa dibilang dia itu arsip nya untuk daerah itu. Dia akan tahu segala hal yang terjadi disana. Benar saja setelah aku tanya Ada apa dikebun blok itu? Maka jawabnya" Iya Gan; aku dipanggil Juragan,padahal umurku baru 20 tahun, diblok kebun itu si Salim katinggang pangpung tangkal saninten dugi ka maot sapadaharita! si Salim tertimpa ranting pohon saninten sampai meninggal. Pantas saja! Jadi yang tadi itu arwahnya mang Salim, Semoga diterima disisiMU ya Allah!!

Senin, 08 Februari 2010

Juragan ageung!

Banyak cerita mengenai perilaku juragan kontrak baheula, mulai yang humanis, feodal dan por....on.
Dahulu kalau mau lewat ke halaman rumah juragan Ageung, pasti lewat jalan hideung/jalan aspal. Nah di jalan hideung itu diberi tanda garis melintang jalan, garis yang pertama kalau yang naik sepeda harus turun, garis yang kedua yang memakai totopong, tutup kepala harus dibuka dan sambil agak membungkuk melewati rumah juragan ageung sampai garis yang ketiga totopong baru bisa dipakai lagi dan pada garis yang keempat yang naik sepeda bisa menaiki sepedanya lagi. Lucunya dirumah juragan ageung itu tidak ada siapa2, karena juragan Ageung sedang ada di Batavia atau Nederland sedang yang ada dirumah kalau tidak jongos.........ya si Doggie anjing herdernya. Lumayan menghormat mang jongos, bukan anjing lho!

Ada pula yang penyayang binatang, dihalaman rumahnya dipelihara berbagai binatang seperti burung dan rusa. Kalau jam2 makan si rusa itu sudah mengerti dan akan mendekati rumah, karena juragan ageung pasti akan memberi makan hewan2 tsb.ditemani tukang kebun.
Waktu mengontrol kebun, kalau menemukan anak burung yang jatuh, pasti akan menyuruh siapa saja yang ada didekatnya untuk mengembalikan anak burung itu kesarangnya dan diberi persen uang. Nah, kebaikan juragan ini dimanfaatkan anak2. Bila tahu juragan akan lewat, maka diperjalanan akan dicegat dan sambil pura2 nangis akan diperlihatkan anak burung tsb.
"Seh barudak eta manuk uihkeun deui kana sayangna. Karunya!" kata juragan sambil memberi uang kepada anak2 tsb. Juragan berlalu anak2 bersorak dapat uang dan akan berulang lagi pada hari lainnya. Dasar barudak, berani ngibulin juragan.

Anak burung jatuh dari sarangnya, adalah mungkin, karena lingkungan pada waktu itu tetap dijaga. Selain kebun teh, hutan2 cadangan masih dipelihara pohon2 masih dibiarkan tumbuh, sehingga suasana lingkungan rindang sehingga populasi burung tetap terjaga. Tidak jarang ayam kasintu, cangehgar ; ayam hutan bersatu dengan ayam kampung. Kokok ayam hutan dan suara burung akan menghiasi lingkungan kebun sepanjang hari.
Sumber2 air dijaga dan dipelihara, pohon2 sekelilingnya dibiarkan tumbuh ranting2nyapun dilarang diambil. Jangan heran pada waktu itu pemeo beredar dimayarakat:" Awas jangan ambil kayu bakar disana.......angker........banyak ularnya", sekedar untuk menjaga lingkungan.Dan dipercaya oleh masyarakat, bagaimana sekarang????

Adapula perilaku juragan yang nyeleneh. Beliau ini kalau mau marah pasti minta maaf dulu. Padahal orangnya tinggi besar suara marahnya keras dan melengking: " Seh Agum hapunten juragan bade bendu". Barulah beliau mengutarakan kemarahannya, karena tidak setuju dengan hasil kerja kita. Tak jarang pula kalau sudah marah memberi serutu! Tiap saat saja marah Meneer!!!

Banyak pula juragan2 ini tidak membawa isterinya ke Onderneming, kalau tidak di negeri Belanda di Batavia isteri2nya ditempatkan, jadi dia sendirian di kebun. Atau mereka2 yang masih bujangan. Nah juragan2 ini yang suka usil dengan buruh-buruh wanita baik pemetik maupun pabrik/sortasi.
Bagi mereka suatu kebanggaan kalau kaanggo oleh juragan. Mereka akan senang kalau disuruh ke gedung; rumah juragan, karena pulangnya pasti diberi uang atau pakaian. Apa yang dikerjakan dirumah juragan? Entahlah hanya mereka yang tahu.

Kalau mengontrol kebun seperti biasa dengan pakaian lengkap. Topi juragan, stelan seperti safari, sepatu jangkung, tidak lupa jas hujan dan teteken/iteuk/tongkat tangan, tongkat serba guna selain untuk memukul binatang seperti ular atau untuk menahan badan kalau jalan licin.
Seperti biasa kalau sudah sampai ketempat pekerja tanya berapa buruh yang hadir, berapa kira2 dapat pucuk hari ini . Biasanya juragan punya pemetik favorit. Mandor siap2 saja kalau juragan sudah menanyakannya. Juragan akan menjauh dari kumpulan buruh lainnya menuju kebatas kebun/ dangdang dan dengan sigap si mandor akan menyuruh pemetik favoritnya itu untuk mendekati juragan. Apa yang terjadi hanya mereka yang tahu yang pasti jas hujan sangat berjasa.
Atau juragan akan pura2 ketinggalan tongkatnya dan si mandor sudah tahu si favorit itu yang harus mengantarkannya ke gedung. Besoknya si mandor akan dapat persenan dari si pemetik.

Jangan salah itu dahulu jaman meneer.

Senin, 01 Februari 2010

SIAPA YANG SAKIT?????

Masih ingat si ibu di PA?? Achirnya aku bisa mengenal si ibu itu lebih dekat. Memang dia sedang proses gugatan cerai terhadap suaminya. Suaminya ternyata punya WIL dan sudah berlangsung hampir delapan tahun. Awal2nya mereka hanya satu Direksi, tapi achirnya mereka bisa satu kantor, satu bagian dan masih satu direksi dan satu ruangan. Yang aku heran WIL nya itu sudah punya suami, sudah punya anak dan hubungannya ini diketahui oleh si suami, malah oleh orang tuanya. Heran!!! Suami si ibu diterima dengan manis di keluarga si Wil dengan perlakuan2 suamiku mengurus ibunya yang sakit di RS, suami si ibu selalu hadir setiap saat dikeluarga si WIL nya, sedangkan bagi si ibu dan anak2 tidak ada waktu sedetikpun. Bagaimana tidak, suami si ibu selalu pulang malam diatas jam 22.00, dimana si ibu sendiri sudah tidur, apalagi anak2nya. Kata si ibu tidak mengapa pulang malam, kalau terus tidur, ini mah malah terus ber HP ria ditengah rumah sampai ketiduran di sofa, sehingga lupa shalat Subuh. Masya Allah. Kalau oleh si ibu ditegur, pasti kalau tidak marah, diam...diam...diam.
Bagaimana perilaku WIL?? Pasti marah besar kalau ketahuan PIL nya berkomunikasi dengan isterinya, demikian pula kalau mendengar/mengetahui anak2nya minta uang untuk keperluan sekolah.Akibatnya? SMS bertubi-tubi masuk ke HP si ibu atau kepada anak2nya. Mending kalau isi SMS nya itu sopan, ini mah kurang ajar, seperti dikirimkan oleh orang yang tidak berpendidikan, padahal si Wil ini lulusan S2. Kata2nya kasar." Anak2 lu tahunya hanya minta duit...duit." atau "Minta tuh sama selingkuhan ibu mu"." Bilangin sama ibumu ,bapakmu utangnya udah selaput hulu, bantu2 dong, jualan lotek kek!" Ya, anak-anak minta duit ke bapaknya, kenapa marah? Siapa sih yang selingkuh? Kenapa tidak mengurus rumah tangganya sendiri, malah mengurus rumah tangga orang. Ada apa dengan mu WIL? Belum lagi berjibun SMS dan e-mail yang menggambarkan memang suamiku punya WIL, kata si ibu.
Kurang ajirnya si WIL ini suka mengirimkan SMS kepada anak2 si ibu atau kepada si ibu itu sendiri yang, padahal TIDAK PERNAH dibalas. Pendapat si ibu kalau dibalas sama saja GELO na. Kadang si WIL ini mengatasnamakan suami si ibu atau mengatasnamakan putra2nya. Padahal si ibu itu tahu, walaupun bagaimana marahnya suaminya itu tidak akan bicara seperti itu demikian pula anak2nya tidak pernah mengirimkan SMS kepada si Wil atau membalas SMS si Wil. Rupanya si Wil tukang menghayal berhayal jadi isteri yang baik yang care terhadap suami dan anak2nya, padahal si tukang selingkuh. Rumah tangga orang dipikirin, rumah tangganya sendiri amburadul, kasihan suaminya dikibuli terus.......atau ada konspirasi????
Kalaupun SMS dan E-mail nya ditulis disini mungkin tidak akan cukup lima lembar, jadi kalau ingin tahu cari saja si ibu itu.

Walaupun sudah banyak bukti2 yang mendukung perselingkuhan suami si ibu itu, si ibu itu tetap bertahan dengan harapan semoga suaminya cepat sadar ,bahwa yang diperbuatnya itu penuh dosa. " Biarlah ibu serahkan saja kepada Allah, Allah maha tahu!"

Tapi achirnya kesabaran si ibu itu jebol juga, setelah suaminya mengambil mobil yang tadinya diberikan kepada si ibu, yang ternyata mobil itu diberikan kepada si Wil dan omongannya telah nyerempet2 kepada kehormatan keluarga. Coba saja simak SMS nya si Pil ke Wil:
= Maki2 depan rumah sampai tetangga dengar gara2 Pil ambil mobil Wil. Pil malu dan marah. ORANG GILA!
= Sampai kapanpun Pil tetap pilih Wil. Makanya Pil keluar dari rumah.
= Pil tidak akan pernah lagi ngahiji dengan nya.
= Pil akan minta tolong MAMAH untuk ngembaliin dia kekeluarganya. Hanya Wil harapan Pil.

Menyikapi hal ini baru si ibu minta tolong sama keluarganya untuk menyelesaikan masalahnya. Jelas keluarganya tersinggung. Tidak! Tidak ada turunan edan! Kami keluarga baik2.

Keluarga si ibu melihat kenyataan dan data yang diketahuinya timbul pertanyaan: Dari kasus ini siapa yang Sakit????. Si Pil yang sampai lupa anak isteri, si Wil yang telah merusak rumah tangga orang dan merusak rumah tangganya sendiri, si suami Wil yang membiarkan isterinya berselingkuh, orang tua si Wil yang membiarkan anaknya berkelakuan demikian atau si ibu yang hampir delapan tahun dizholimi diam saja?????

Aku tak ambil pusing walaupun ceritanya belum selesai, karena si ibu keburu pindah ke Jakarta.
Nanti saja disambung kalau ketemu si ibu itu.
Hanya saja aku menyarankan kepada si ibu dan anak2nya agar konsultasi dengan psykolog atau psykiater melihat penyimpangan2an suami terlalu lama hampir delapan tahun. Demikian pula kepada keluarga si Wil agar diperiksa psykolog/psykiater mulai si Wil, suaminya, orang tuanya dan tentu saja si Pil.
Kepada Pimpinan kantor si Wil/Pil coba perhatikan karyawannya jangan sampai berbuat demikian, masa tidak tahu?!?!? Demi nama baik kantor juga! Ini bukan sinetron! Ada-ada saja!!!!