Kamis, 09 September 2010

MUKAKU KAYA SI CEPOT

Bekerja di Pabrik kalau tidak hati2 risiko terjadi kecelakaan bisa saja terjadi.Bisa tangan tergulung oleh ban berjalan, tangan tergiling oleh mesin giling, rambut bisa tergulung oleh as mesin yang sedang berputar, atau sarung tergulung oleh as mesin yang sedang berputar dan atau muka tersembur api dari mesin pengeringan. Hal ini terjadi pada diriku tersembur api dari mesin pengeringan. Kejadiaannya pada bulan Agustus pada musim kering, dimana temperatur sangat rendah, sehingga solar/IDO untuk mesin pengeringan membeku. Tidak solar saja yang membeku dilapanganpun ditempat-tempat tertentu terjadi "frost" dimana udara sangat dingin sehingga membentuk butiran es yang menempel di pohon teh yang mengakibatkan daun teh menjadi kering.
Pada waktu itu udara sangat dingin, sehingga solar/IDO yang dialirkan melalui pipa2 kedapur pengeringan tersendat-sendat, sehingga nyala apinya tidak lancar, padahal sudah diusahakan dengan memanaskan pipa2 tersebut. Hal inipun terjadi pada mesin pengeringan nomor 4 PARAGON. Kadang2 nyalanya normal kadang2 tersendat-sendat dan ahirnya mati. Kebetulan aku sedang berada disana maka aku datangi mesin pengeringan tsb. Prosudernya kalau mati,maka aliran solarnya harus ditutup, begitu pula pada waktu itu sewaktu akan aku tutup dan dilihat dari lobang kontrol yang kecil, tiba2 terjadi semburan api yang keluar dari lubang kontrol tsb.yang sedang aku lihat. Akibatnya aku terpelanting kebelakang hampir 3 meter dan api itu menyambar mukaku. Untungnya karena pagi hari masih dingin aku masih mengenakan selain baju juga mengenakan fullover yang sedikit menutupi wajahku. Lumayan aku masuk rumah sakit Pasir Yunghuhn,karena kata dokter masih stadium 1 , maka pengobatannya mukaku diberi obat merah jadilah mukaku kaya si Cepot. Ramailah para suster ingin melihat mukaku atau mau melihatku yang masih lajang. Ada-ada saja.